--> Blogger Widgets
admin blog

Selasa, 30 Agustus 2016

Contoh Laporan Prakerin Teknik Audio Video SMK N1 Karimun

Judul: Pengelolaan Tv Kabel (TRANSMISI)


Disusun sebagai laporan akhir kegiatan pelaksanaan prakerin
Periode: II

Nama : Zulham Mardianto
Nis : 14-0138

http://batamtoday.com/media/news/smkn-1-karimun.gif



SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KARIMUN
Jln. Paya Cincin Sei.Bati Tebing Tanjung Balai Karimun
Tp. 2016-2017

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKERIN

JUDUL: Pengelolaan Tv Kabel (TRANSMISI)                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Nama : Zulham Mardianto
Nis : 14-0138

Telah melaksanakan kegiatan pelaksanaan prakerin
periode II
Karimun,30 agustus 2016
Koordinator Prakerin,                                                             Pembimbing Laporan,
                                                                                     

JUNAIDAH.S, S.Pd                                                  MIKE SOFIA YUNI HERYANTI


Kepala SMK Negeri 1 Karimun


AGUS PRIYOMBODO,M.Pd                                                                    



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nyalah seluruh kegiatan dan aktifitas pelaksanaan PRAKERIN
serta penyusuna laporan dapat terlaksana sesuai dengan jadwal yang di tetapkan.
Untuk keperluan pembentukan laporan ini, kami melaksanakan PRAKERIN di PT. MAULANA MITRA MEDIA Tg.Balai Karimun dengan obyek yang di pelajari yaitu tentang system pelayanan serta
penanganan deteksi gangguan pada konsumen TV.CABLE pada khususnya
Banyak manfaat yang kami rasakan selama mengikuti kegiatan Prakerin, selain dapat
mengenal secara langsung pekerjaan yang ada di PT. MAULANA MITRA MEDIA Tg.Balai Karimun, kami juga
dapat mengaplikasikan secara langsung beberapa pelajaran yang telah kami pelajari sebelumnya
di sekolah.
Dalam pelaksanaan Prakerin maupun dalam penyusunan laporan ini, tidak terlepas dari
bantuan semua pihak.Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima
kasih kepada:
1) Bpk.Agus Priyombodo, selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 karimun
2) Ibu.Zulhelmi selaku ketua jurusan T.ITL SMK Negeri 1 karimun
3) Bpk.Epi Suryati selaku wali kelas, kelas XII ITL.2
4) Seluruh guru dan staf tata usaha SMK Negeri 1 karimun













DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………..  i
Lembar Pengesahan…………………………………………………………………... ii
Kata Pengantar………………………………………………………………………..  iii
Daftar Isi……………………………………………………………………………… iv
BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang………………………………………………………………... v
B.     Tujuan………………………………………………………………………… vi

BAB II. TINJAUAN UMUM
A.    Kajian Teoritis………………………………………………………………… vii
BAB III. TINJAUAN KHUSUS
A.    Jenis Pekerjaan………………………………………………………………… viii
B.     Fungsi dan Cara Kerja…………………………………………………………. ix
C.     Ruang Lingkup Masalah dan Penyelesaiannya………………………………... x
D.    Keselamatan Kerja…………………………………………………………….. x

BAB IV. PENUTUP
A.    Kesimpulan…………………………………………………………………… xi
B.     Saran-saran…………………………………………………………………… xi






BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin)

  Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu Sub Sistem Pendidikan  Nasional, memiliki kedudukan sangat penting dalam fungsi menyiapkan tenaga kerja terampil untuk menunjang system pendidikan nasional. Upaya penyiapan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, didekati melalui kebijakan “link and match” adalah penyelenggaraan kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin).
 Pada dasarnya Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan penyelenggaraan yang mengintegrasikan secara tersistem pendidikan dunia usaha dan industri. Pengintegrasian kegiatan pendidikan ini akan menghilangkan perbedaan standar nilai sekolah dan dunia kerja serta sekaligus mendekatkan supply dan demand ketenaga kerjaan.
  Landasan pelaksanaan kegiatan Praktek kerja Industri (Prakerin) Sekolah menengah Kejuruan (SMK) di dasarkan atas arahan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 dan ketentuan dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasioanl serta peraturan-peraturan pendukungnya antara lain :
1.        GBHN
Meningktakan kualitas tenaga kerja merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat serta Badan Usaha yang memakai tenaga kerja.
2.        UU SPN No. 2 tahun 1989 Ban W Pasal (1)
Penyelenggaraan pendidikan pelaksanaan dua jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
3.        PP No. 39 Bab III Pasal 4 Butir (3)
Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Pendidikan Nasional dapat berbentuk pemberian kesempatan magang dan/atau latihan kerja.
4.        Kep. Mendikbud No. 4990/U/1992 Pasal 33 Butir (6)
Kerjasama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk meningkatkan kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia usaha yang diusahakan dengan azas saling menguntungkan. Kerjasama SMK dengan dunia usaha antara lain meliputi Praktek Kerja Industri (Prakerin) dan magang.

1.2.  Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
       Prakerin pada dasarnya merupakan kegiatan intrakurikuler, harus dilaksanakan oleh setiap peserta diklat secara individu.
        Dengan pengaturan organisasi an pola penyelenggaraan pendidikan SMK perlu membentuk proses kegiatan atau seluruh komponen keahlian dan kejuruan dalam bentuk latihan kerja didunia kerja.
      Meningkatkan pemahaman dan pemantapan serta mengembangkan peserta diklat yang di dapat disekolah dan menerapkan di dunia usaha.
        Meningkatkan keterampilan berupa penguasaan kemampuan professional kejuruan peserta diklat.

1.3.Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
      Adapun tujuan pembuatan laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini adalah :
1.      Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan atau pengalaman dalam bentuk tulisan tersusun secara sistematik atau kronologi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar ;
2.      Peserta didik mampu mencari alternative pemecahan masalah kejuruan sesuai dengan program studinya yang terungkap dalam laporan tertulis ;
3.      Memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dari Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI) ke sekolah.

1.4.  Batasan Masalah
        Dalam laporan pelaksanaan Prakerin ini penulis hanya membahas tentang Ms. Excel karena memang hanya itu yang diajarkan pada waktu peraktek dalam penulisan laporan ini penulis ingin memberikan suatu gambaran kepada pembaca tentang  Ms. Excel 2007. 

1.5. Tempat dan Waktu
Adapun tempat Prakerin peserta pada PT.MAULANA MITRA MEDIA Tg.Balai Karimun dengan waktu praktek 1 April sampai 30 Juni 2016




BAB II
TINJAUAN UMUM

A.    Kajian Teoritis
Adapun kegiatan teoritis yang pertama kali kami lakukan pada saat baru melaksanakan kegiatan prakerin adalah memahami teori tentang keselamatan kerja, yaitu safety yang kami lakukan untuk menjadi siswa prakerin yang baik.


















BAB III
TINJAUAN KHUSUS
A.    Jenis Pekerjaan
 
Pengelolaan Tv Kabel (TRANSMISI) sering dikenal dengan Cable Antena Television (CATV) adalah sistem penyiaran acara televisi lewat isyarat frekuensi radio yang ditransmisikan melalui serat optik yang tetap atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena (over the air). Selain acara televisi, acara radio FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel.



 Hasil gambar untuk modulator tv kabelhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYckkzFTFkU7KTqEEP4s5ylMf3GH4lQb-9MtAM4hXDFBtaWXYMdkB6XUTBbIi0FWQsTFNCXfu0w25s2ppRUPh5fEoCzJoXyAVkLIA67BSBB7q0yKy_NJOWcG4tlWSACszY3j0aWDt8eD0/s320/02.jpg











B.     Fungsi dan cara kerja
Sistem TV kabel dalam Hollins (1984:12) terbagi menjadi dua yaitu sistem Master Antenna Television (MATV) dan Community Antenna Television (CATV). MATV digunakan untuk melayani transmisi sinyal siaran televisi ke suatu area tertentu misalnya apartemen atau kompleks perumahan. Sedangkan CATV digunakan untuk melayani transmisi ke area yang lebih besar misalnya suatu kota dimana terdapat sejumlah besar rumah tangga.
Ada lima komponen utama dalam suatu konsep sistem jaringan TV kabel yaitu headend, trunk cable, distribution cable (yaitu kabel yang membentang di suatu area permukiman), drop cable (yaitu kabel yang dipasang pada suatu unit rumah tangga) dan perangkat terminal elektronik seperti VCR, modem dan lain-lain.

Pusat operasi transmisi disebut headend. Headend ini menerima sinyal dari stasiun televisi lokal maupun satelit, kemudian diproses dan ditransmisikan kepada pelanggan melalui kabel.

Dengan teknologi baru, cable modem atau modem kabel menjadi salah satu perangkat penting. Modem kabel ialah perangkat yang menghubungkan jaringan TV kabel sehingga pelanggan dapat menerima dan mengirim data.
Ada dua struktur jaringan TV kabel yang banyak diterapkan. Yang pertama tree and branch system. Pada sistem ini, sinyal ditransmisikan sepanjang trunk cable melalui cabang-cabang dan sub-sub cabang. Setiap pelanggan menggunakan converter / decoder yang berfungsi untuk memilih frekuensi. Perangkat ini dipasang diantara jaringan kabel dan perangkat televisi.

Sistem ini kurang ekonomis karena harus tersedia perangkat decoder yang mahal. Sistem ini juga memiliki keterbatasan potensi.
Sementara itu, pada struktur jaringan yang kedua - yaitu switched-star system – sinyal didistribusikan melalui trunk cable dari headend ke sejumlah local center (hub). Di sini terdapat router yang dapat memperlancar lalu lintas transmisi jika suatu waktu sistem terganggu. Transmisi dari headend ke local center menggunakan kabel serat optik. Kemudian, transmisi diteruskan ke district center yang mengubungkan sekira 1.000 pelanggan. Transmisi menggunakan kabel koaksial. Dari sini transmisi diperluas menjadi beberapa bagian yang menghubungkan antara 150 hingga 300 pelanggan. Amplifier atau booster digunakan untuk memperluas sinyal.
Sistem ini memiliki beberapa keunggulan antara lain performance yang lebih baik dan pemeliharaan yang lebih efisien. Sistem ini juga bersifat adaptable dan fleksibel jika suatu waktu dilakukan upgrade dan penambahan fitur-fitur lain. Pada sistem tree and branch, setiap rumah harus terdapat amplifier sedangkan pada sistem switched-star terjadi pengurangan sejumlah amplifier. Teknologi kabel serat optik juga lebih mudah diterapkan pada sistem ini.

Karena sistem TV kabel menggunakan kabel sebagai sarana transmisi, maka bandwith menjadi hal yang penting. Bandwith adalah lebar frekuensi band pada suatu transmisi sinyal. Semakin besar bandwith suatu kabel maka semakin banyak informasi yang dapat ditransmisikan. Jadi, semakin kompleks informasi akan semakin besar kebutuhan bandwith pada kabel untuk mentransmisikannya.
Umumnya televisi membutuhkan kabel yang dapat mentransmisikan data minimum 100 Mbps (mega byte per second)



C.    Ruang lingkup masalah dan penyelesaiannya

 
 PERMASALAHAN
Permasalahan yang sering terjadi pada amplifier adalah sinyal melemah akibat fuse longgar atau rusak sehingga amplifier tidak dapat meneruskan sinyal ke spliter

 PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masaalah hanya saya batasi pada ganguan yang sangat sering terjadi pada amplifier yaitu fuse longgar atau rusak

PEMECAHAN MASALAH
Untuk memecahkan masalah seperti ini langkah pertama yang harus kita lakukan adalah melacak ganguan . jangan mencoba mengganti fuse sebelum kita menemukan ganguanya karena selain berbahaya juga ampli akan kembali terbakar karna letak titik ganguanya belum kita temukan.Untuk menemukan gangguan nya kita harus menggunakan DeViser (DV).
Jika sudah kita temukan ganguan yang kita lacak langsung saja kita mengganti fuse atau komponen lain yang bermasalah, kemudian kita lacak lagi untuk memastikan semua sudah aman, setelah itu kita bisa memasang kembali amplifier tersebut.


D.    Keselamatan kerja

-          Sepatu safety
-          Safety ikat pinggang


















BAB. IV PENUTUP

A.   Kesimpulan
·          Fuse Adalah peralatan proteksi yang bekerja apabila terjadi gangguan arus lebih.
·         Splitter Adalah alat yang berfungsi memisahkan sinyal analog dan digital Spitter bertugas menjaga supaya sinyal di kisaran frekuensi rendah tidak menginterferensi yg di kisaran frekuensi tinggi dan sebaliknya
B.    Saran
Saran yang dapat saya tarik dari kegiatan PRAKERIN  ini yang diadakan oleh pihak sekolah SMK Negeri  1 karimun adalh sebagai berikut: 
  •       Kedisiplina harus lebih di tingkatkan agar dalam dunia kerja nanti para siswa siswi
    SMK Negeri  1 karimun terbiasa dengan sifat disiplin
  •      Kedisiplinan salah satunya ialah dalam keberangkatan , hal ini dirasa perlu agar tidak terjadi hal hal yangburuk seperti omongan para pekerja .yang dapat merusak pencitraan siswa SMK Negeri 1 karimun. 
  •       Kedisiplinan dalam kebersihan, dan toleransi sesama siswa juga harus di tingkatkan agar kinirja kita lebih baik jika akan melakukan kerja sama suatu saat nanti di dunia kerja.
  •       Dalam pelajaran umum juga harus diperhatikan agar tidak terlalu kaget saat pelajaran sekolah dimulai karna ini penting dalam menyangkut pengetahuaan umum yang diajarkan sekolah dan nilai juga tidak jeblok.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di blog saya, Terima kasih telah berkunjung di blog saya.. Semoga anda senang!!